Rabu, 06 Juni 2012

Profesi Pendidikan


PROFESI KEPENDIDIKAN
Oleh
KELOMPOK  VI

                                                  ARMANTO                          (A2D1 09179)
                                                  WAHAR NINA       (A2D1 09163)
                                                  NURMILA               (A2D1 09135)
                                                  YUSRAN LABANDE (A2D1 09143)
                                                  NENI HARTINI      (A2D1 09176)
                                                  MINARTIN             (A2D1 09170)
                                                  KASMIN                  (A2D1 09126)
                                                  SARTIKA                (A2D1 09157)

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DAN DAERAH
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2011
DAFTAR ISI

SAMPUL                                                                                                                                 i          
DAFTAR ISI                                                                                                                            ii
KATA PENGANTAR                                                                                                              iii
                                                                                               
BAB I PENDAHULUAN                                                                                                         1
1.1 LATAR BELAKANG                                                                                                        1
1.2 RUMUSAN MASALAH                                                                                                    1
1.3 TUJUAN                                                                                                                           2
1.4 MANFAAT                                                                                                                                    2

BAB II PEMBAHASAN                                                                                                          3
TANTANGAN MASALAH KEPENDIDIKAN                                                                                    3
A.PROBLEMATIKA PROFESI KEPENDIDIKAN                                                                  3
B.TANTANGAN PROFESI GURU                                                                                         3
C. REALITAS DI LAPANGAN                                                                                                           4
D. FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA PROFESIONALISME GURU                4         
E. UPAYA MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU                                                            5

DAFTAR PUSTAKA                                                                                                               6




KATA PENGANTAR
  Puji syukur senantiasa kita panjatkan atas kehadirat  allah SWT karena atas limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga kami dapat mnyelesaikan makalah ini sesuai dengan kemampuan yang ada pada diri kami.
            Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Makalah ini ditulis agar melatih kemampuan kami dalam memecahkan suatu masalah yang kita hadapi khususnya bagi kami sebagai  calon guru. Dan tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih             kepada pihak-pihak yang        telah membantu menyelesaikan  makalah ini. sehingga makalah yang berjudul “tantangan dan masalah kependidikan” dapat terselesaikan sesuai  waktu yang ditentukan.













BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
                   Ada beberapa istilah yang perlu diketahui  salah satunya yaitu,        keguruan yang artinya pekerjaan sebagai guru.jadi ia dalah salah satu          kerja (profesion), sebagai seorang guru professional, maka ia harus patuh          terhadap berbagai syarat yang dikenakan seperti halnya  pada pekerjaan      lainnya yang di sebut “kode etik”.
                   Peran guru dan tugas guru sebagai salah satu factor  determinan bagi keberhasilan pendidikan, maka keberadaan dan peningkatan profesi guru menjadi wacana penting. Di mana pengembangan profesionalisme seorang guru menjadi tantangan tersendiri dalam implementasinya.
                   Tugas guru adalah membantu peserta didik agar mampu melakukan adaptasi terhadap berbagai  tantangan kehidupan serta desakan yang brkembang dalam dirinya. Tugas mulia itu menjadi tantangan berat karena         bukan saja guru harus mempersiapkan generasai muda memasuki abad pengetahuan , melainkan harus mempersiapkan diri agar tetap eksis, baik sebagai individu maupun sebagai professional.

1.2. Rumusan Masalah
                   Berdasarkan latar belakang di atas, masalah yang akan dibahas dalam makalah ini dapat di rumuskan sebagai berikut:
1.      Apa tantangan  menjadi guru yang profesional?
2.      Masalah apa saja yang ada pada dunia pendidikan sekarang ini?



1.3. Tujuan
                   Adapun tujuan dalam makalah ini adalah:
1.      Memahami problematika profesi kependidikan.
2.      Menjelaskan tentang tantangan profesi guru.

1.4. Manfaat

                   Adapun  manfaat yang dapat diperoleh  dari makalah ini adalah:
1.      Dapat menimgkatkan pengetahuan tentang problematika profesi pendidikan.
2.      Diharapkan menjadi pembelajaran untuk menjadi guru yang professional.
3.      Diharapkan dapat menjadi  salah satu  sumber informasi bagi pembaca.















BAB II
PEMBAHASAN

TANTANGAN DAN MASALAH KEPENDIDIKAN
A. Problematika profesi kependidikan
Ada beberapa istilah yang perlu diketahui, yaitu ;
·         pertama adalah keguruan yang artinya pekerjaan sebagai guru. Jadi ia adalah salah satu kerja (profession) sebagaimana dengan halnya dengan pekerjaan yang lain seprti: akuntan, dokter, perniangaan dan lain-lain.
·         Kedua kode etik adalah  aturan-aturan yang disepakati bersama-sama oleh para ahli yang mengamalkanya.
·         Ketiga adalah pengamalan, pada dasar nya pekerjaan semua mmentingkan  amalan karena setiap pekerja disebut pengamal(practitioner).
       Dalam Educational Ladership (1993) Ronald Brand menyatakan bahwa “ hampir semua usaha reformasi dalam pendidikan seperti pembaharuan kurikulum dan pnerapan metode mengajar baru, akhirya kembali bergantung pada guru. Tanpa mereka menguasai bahan pelajaran dan strategi belajar mengajar , tanpa mereka dapat mendorong siswanya untuk belajar sungguh-sungguh guna mencapai prestasi yang tinggi, maka segala upaya peningkatan mutu pendidikan tidak akan mencapai hasil yang maksimal.

B. Tantangan Profesi Guru
            Ada beberapa factor yang berkaitan dengan beratnya tantangan yang dihadapi oleh profesi keguruan  saat ini, seperti yang dikemukakan oleh DEdi Supardi (1999:104) sebagai berikut :


1.      Kekurangan jelasan tentang definisi profesi keguruan itu sendiri.
Pada dasarnya kekurang jelasan mengenai definisi profesi keguruan  di karnakan bidang garapanya yang khas dan tingkat keahlian yang di tuntut  dari pemegang profesi itu sendiri. Arinya masih ada orang yang belum betul-betul memahami apa itu profesi keguruan, akan tetapi sudah mlaksanakan profesi tersebut .  

2.      Desakan masyarakat dan sekolah akan guru.
Kenyataan sepanjang sejarah profesi keguruan menunjukan bahwa desakan kebutuhan masyarakat dan sekolah akan guru membuat profesi ini tidak cukup terlindungi dari terjadinya gangguan dari luar.

3.      Sulitnya standar mutu guru dikendalikan dan di jaga.
Penambahan jumlah guru secara besar-besaran membuat sulitnya standar mutu guru dikendalikan dan di jaga. Hal ini terjadi hampir pada setiap jenjang dan jenis pendidikan. Kibatnya ada anggapan seakan-akan tidak ada relevansinya untuk berbicara tentang profesionalisme guru di tengah mendesaknya kebutuhan akan guru dalam jumlah besar.   

4.      PGRI belum aktif dalam kegiatan peningkatan profesionalisme guru.
PGRI sendiri cenderung bergerak di “pertengahan” antara pemerintah dan guru-guru. PGRI belum banyak aktif melakukan kegiatan-kegiatan yang secara sistematis dan langsung berkaitan dengan peningkatan profesionalisme guru.

5.      Perubahan yang terjadi dalam masyarakat.
Perubahan yang terjadi dalam masyarakat yang melahirkan tuntutan-tuntutan baru terhadap peran yang searusnys di mainkan oleh guru. Akibatnya stiap penambahan kemampuan guru selslu berpacu dengan meningkatnya kemampuan dan harapan masyarakat yang terkadang lebih cepat dari kemmpuan guru untuk memenuhinya terbatas.


C.  Realitas Di Lapangan
   Nasanius (1998) mengungkapkan bahwa kemerosatan pndidikan bukan diakibatkan oleh kurikulum tetapi karena kurangnya kemampuan profesionalisme guru dan kenggapan belajar siswa. Profesionalisme sebagai penunjang kelancaran guru dalam mlaksanakan tugasnya, sangat dipengaruhi oleh dua faktor yaitu :
·         Faktor internal yang meliputi minat dan bakat .
·         Faktor eksternal yaitu berkaitan dengan lingkungan sekitar, sarana prasarana, serta berbagai latihan yang dilakukan guru.
   Jurnal Educational Leadership (supardi 1998) di jelaskan bahwa untuk menjadi professional , seorang guru dituntut untuk memiliki lima hal:
1.      Guru mempunyai komitmen pada siswa dan proses belajarnya.
2.      Guru menguasai secara mendalam bahan/ mata pelajaran  yang diajarkanya serta  cara mengajarnya kepada siswa.
3.      Guru bertanggung jawab memantau hasil belajar siswa melalui berbagai cara evaluasi.
4.      Guru mampu berfikir sistematis tentang apa yang dilakukanya dan belajar dari pengalamanya.
5.      Guru seyogyanya merupakan bagian dari masyarakat belajar dari lingkunganprofesinya.
   Dengan adanya persyaratan profesionalisme guru diatas perlu adanya paradigm baru untuk melahirkan profil guru Indonesia yang professional yaitu :
a.       Memiliki kepribadian yang matang dan berkembang.
b.      Penguasaan ilmu yang kuat.
c.       Keterampilan untuk membangkitkan peserta didik kepada sains dan teknologi.
d.      Pengembangan profesi secara berkesinambungan.





D. Faktor-Faktor Penyebab Rendahnya Profesionalisme Guru
            Akadum (1999) menyatakan dunia guru masih terselingkung dua masalah yang memiliki mutual korelasi yang pemecahanya memerlukan kearifan dan kebikasanaan beberapa  pihak terutama pengambil kebijakan yaitu :
·         Profesi keguruan kurang menjamin kesejateraan karena rendah gajinya. Rendahnya gaji berimlikasi pada kinerjanya.
·         Profesionalisme guru masih rendah.
            Selain faktor-faktor di atas, ada faktor lain yang menyebabkan  rendahnya  profesionalisme guru disebabkan oleh :
a.       Masih banyak guru yang tidak menekuni profesinya secara utuh. Hal ini di sebabkan oleh banyak guru yang bekerja di luar jam kerjanya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari sehingga waktu untuk membaca dan menulis untuk meningkatkan diri tidak ada.
b.      Kurangnya motivasi guru dalam meningkatkan kualitas diri karena guru tidak di tuntut untuk mneliti sebagaimana yang dilakukan oleh dosen-dosen di PT.
c.       Pengakuan terhadap ilmu pendidikan dan keguruan masih setengah hati dari pengambil kebijakan dan pihak-pihak terkait. Hal ini terbukti masih belum mantapnya kelembagaan pencetak tenaga keguruan dan kependidikan.
d.      Banyaknya PT swasta sebagai pencetak lulusan guru yang lulusanya asal jadi tanpa memperhitungkan outputnya kelak di lapangan sehingga banyak menyebabkan guru yang tidak patuh terhadap etika profesi keguruan.
e.       Masih banyak guru yang tidak menekuni profesinya secara total.
f.       Masih belum berfungsi PGRI sebagai organisasi profesi yang berupaya secara maksimal meningkatkan profesionalisme anggotanya.

F. Upaya Meningkatkan Profesionalisme Guru
       Dengan melihat adanya faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya profesionalisme guru, pemerintah berupaya besar untuk mencari alternative bagaimana meningkatkan profesi guru, diantaranya meningkatkan kualifikasi dan persyratan jenjang pendidikan yang lebih tinggi bagi tenaga pengajar . di mulai dari tingkat persekolahan hingga perguruan tinggi.
       Selain sertifikasi upaya lain yang telah dilakukan di Indonesia untuk meningkatkan profesionalisme guru, misalnya PKG (pusat kegiatan guru) dan KKG (kelompok kerja guru) yang memungkinkan para guru untuk berbagi pengalaman dalam memecahkan masalah-masalah yang mereka hadapi dalam kegiatan mengajarnaya. Dalam meningkatkan profesionalisme seorang guru adalah tanggung jawab bersama, antara LPTK (lembaga pendidik tenaga kependidikan) sebagai hasil guru, instansi yang membina guru dalam hal ini depdiknas atau yayasan swasta, PGRI dan masyarakat.
















DAFTAR PUSTAKA
Sulhan, Najib. 2010. Pendidikan berbasis karakter. Surabaya : jarring pena.
Winataputra, Udin. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka.
Yamin, Martinis. 2008. Paradigma pendidikan Konstrutivistik. Jakarta: Gaung persada prss.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar